Friday, November 15, 2013

Konspirasi Yahudi di Asia

Sebuah buku bestseller di Cina “The Currency War” menggambarkan bagaimana Yahudi berencana menguasai dunia dengan memanipulasi sistem keuangan dunia. Buku ini dibaca di kalangan pemerintahan tertinggi pemerintahan Cina.

Friday, November 8, 2013

“Big Brother” Sudah Merambah Indonesia? Provider Mulai Intai Pelanggan!

Studi yang dilakukan Citizen Lab dari akhir 2012 hingga awal tahun 2013 menunjukkan, bahwa ada dua ISP besar di Indonesia yang diduga sedang memata-matai penggunanya. Hal ini ditulis dalam studi terbaru Citizen Lab dari University Toronto (13/3), Kanada, yang mencatat ada setidaknya 25 negara yang menggunakan software mata-mata untuk menguntit para pengguna. Parahnya, ternyata Indonesia juga termasuk salah satu di antara ke 25 negara tersebut!

Big Brother, Israel dan AS Menyadap Semua Alat Komunikasi Anda (Video)

Menyadap Telephone
Baru-baru ini negara kita diberitakan bahwasanya alat komunikasi petinggi pemerintahan NKRI oleh Negara Austaralia padahal kalau kita tengok kebelakang masalah penyadapan ini sudah/sedang dilakukan oleh pemerintah AS dan Israel sampai sekarang. 

Washington, USA - Segalanya bermula dari sebuah cerita yang ada hubungannya dengan sebuah perusahaan Israel yang bernama Narus. Perusahaan tersebut bertugas untuk mengumpulkan informasi dari internet mengenai penduduk AS untuk Agen Keamanan Nasional (NSA). Ketika ditelusuri, yang awalnya hanya sebuah cerita berkembang menjadi sebuah fakta mengejutkan yang mengungkapkan bahwa yang dilacak dan disadap (tapped) adalah seluruh alat komunikasi elektronik. Alat elektronik tersebut bukan hanya yang dimiliki oleh warga asing di AS, namun seluruh alat komunikasi elektronik di seluruh muka bumi.

Thursday, October 31, 2013

Apa itu Halloween?


Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." 

Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun.

Saturday, October 19, 2013

ZA Maulani : JI Hanya Agenda AS di Asia Tenggara

Pengamat intelijen Letjen (Pur) ZA Maulani mengatakan organisasi Jamaah Islamiyah (JI) tidak ada dan itu hanya agenda yang dibuat Amerika Serikat di Asia Tenggara "Jamaah Islamiyah tak ada. JI ada karena diada-adakan," katanya di sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/10/03). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa organisasi JI awalnya muncul dari pengakuan Umar Al Faruq yang menunjuk Abdullah Sungkar. Menurut Faruq, Abdullah Sungkar adalah pendiri JI padahal orang tersebut sudah meninggal. 

Radikalisme dan Terorisme

Harian Republika, Jumat (27/11/2005), hal. 20, memuat berita berjudul: “Depag Kaji Buku Jihad Radikal”. Dalam berita ini tertulis: “Terkait dengan rencana pelarangan buku-buku tentang jihad, menyusul munculnya aksi terorisme berkedok perjuangan suci Islam, Departemen Agama (Depag) RI, saat ini terus melakukan kajian mendalam terhadap buku-buku yang telah beredar.”

Kampanye Deradikalisasi dan Kepentingan Asing

SEJAK tahun 1991, isu perang melawan terorisme tidak pernah surut, bahkan tetap aktual hingga sekarang. Isu ini sengaja di-update terus-menerus oleh negara imperialis dan antek-anteknya untuk beberapa tujuan. Beberapa tujuan penting isu perang melawan terorisme adalah dijadikan alasan umum untuk memerangi pemikiran, organisasi, atau perjuangan yang berusaha melawan ideologi, kepentingan ekonomi-politik, dan imperialisme Barat atas negeri-negeri kaum Muslim. Dengan kata lain, isu perang melawan terorisme sejatinya dimaksudkan untuk mengokohkan penjajahan dan dominasi Barat atas negeri-negeri kaum Muslim.

Bahaya Motif di Balik Peristiwa Radikalisme dan Terorisme

PERNAHKAH anda membayangkan bagaimana caraanya membuat citra Pondok Pesantren --yang selama ini dikenal berisi orang-orang menuntut ilmu agama--, agar nampak buruk, agar nampak radikal, dan dikesankan berisi orang-orang yang melawan ideologi negara? sepertinya sangat susah.

Tapi dengan sebuah peristiwa ledakan bom rakitan, ternyata hal itu bisa dilakukan. Bahkan, dengan adanya satu saja ada ledakan kecil di Pondok Pesantren di kampung kecil, hampir semua orang kemudian menuntut pentingnya pengetatan dan pengawasan ekstra terhadap semua Pondok Pesantren di Seluruh Indonesia.

Seluruh perhatian kemudian terpusat pada pentingnya mengendalikan Pondok Pesantren agar terhindar dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Itulah yang disebut sebagai ‘dampak’. Bom adalah peristiwanya, dan citra buruk sebagai dampaknya.

Bom Bali Biasa Dipakai Militer Asing

Hampir semua korban di Legian, Kuta Bali 12 Oktober 2002 dalam posisi telanjang, saling berpelukan dan kaku. apakah Efek partikel alfa dari mikronuklir? Seorang ahli bahan peledak menyebutkan bahwa bom yang meledak itu jenis C4 (C-four).

Skenario Intelijen Asing dalam Kasus Bom Bali

Peledakan bom di Jl. Legian, Kuta, Bali, mengundang perhatian banyak tokoh Islam, diantaranya pertama, Habib Muhammad Rizieq Shihab Ketua Umum FPI (Front Pembela Islam Habib), kedua KH Abu Bakar Baasyir Pemimpin Majelis Mujahidin, dan ketiga M Jazir ASP, salah seorang tokoh Islam Yogyakarta yang juga penasehat FKRMY (Forum Komunikasi Remaja Masjid Yogyakarta)

Bom Bali, Konspirasi Intelijen Amerika dan Israel

Setelah tragedi WTC 11 September 2001 pemahaman tentang teroris dan terorisme cenderung direduksi sedemikian rupa, sehingga setiap kali menyebut kata ‘teroris’ dan ‘terorisme’, yanf ada dibenak sebagian besar masyarakat adalah Al-Qaidah pimpinan Usama bin Laden dan kaum teroris Islam lainnya. Kemudian berkembang stigma yang menyamakan kaum fundamentalis (baca: anti-AS) sebagai teroris. Lalu, yang paling ironis, stigma yang menyamakan atau minimal mengidentikkan Muslim dengan teroris atau Islam dengan terorisme. Fenomena ini begitu mudah dilihat di sejumlah website di internet yang mengkhususkan kajian pada persoalan terorisme.

Ada Konspirasi dalam Peristiwa Bom Bali?

Kita sudah pada tahu bahwa peristiwa yang menimpa menara kembar WTC yang ditabrak dua pesawat komersil pada tanggal 11 September 2001 akibat adanya konspirasi dan mengenai peristiwa Bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 banyak sekali analisis yang menyampaikan hal yang serupa, dan salah satunya adalah tulisan berikut ini yang bersumber dari FORUM KASKUS dengan MEMBER TERBESAR DI INDONESIA yang dipostingkan orang yang menggunakan nickname d0ct0r yang kini di arsipkan oleh forum tersebut, semoga apa yang ia sampaikan bisa bermanfaat untuk blog (sumber-pen) termasuk juga emeses'er disini.

Saturday, October 5, 2013

10 Perintah di Georgia Guidestones

Banyak orang menyebut, batu struktur yang terdapat di Elbert County, Georgia, ini sebagai “stonehenge” versi Amerika. Karena jika dilihat memang cukup mirip dengan stonehenge di Inggris. Selain itu, Benda Raksasa ini juga menyimpan misteri konspirasi didalamnya.
Bangunan misterius ini memiliki tinggi sekitar 20 kaki (6,1 meter), memiliki 6 batu granit seberat 240.000 pon (110.000 Kg). Bentuk bangunan ini, memiliki satu batu di tengah 4 batu besar lainnya, sedangkan satu batu lagi berada di puncak bangunan tersebut.

Wednesday, October 2, 2013

Apakah Darurat Militer (Martial Law) akan terjadi di Amerika?

Dwight Kinman menulis sebuah buku pada tahun 1995 berjudul, "The World's Last Dictator“ (Diktator Terakhir di Dunia). Buku ini mengulas tentang Orde Tatanan Dunia Baru (NWO), Dokumen Kinman lavishly, dan rencana FEMA (Federal Emergency Management Association atau Manajemen Federal Asosiasi Keadaan Darurat).

FEMA Camp (Kamp Konsentrasi)

FEMA Camp (Kamp Konsentrasi) atau FEMA Concentration Camp adalah sebuah tempat pemukiman di puluhan lokasi -sebagai tempat konsentrasi penduduk yang nantinya akan diisolasi jika terinfeksi penyakit- dibuat oleh FEMA (Federal Emergency Management Agency) yaitu badan penanggulangan bencana milik pemerintah Amerika. Dan di setiap “FEMA camp” tersebut terdapat pula ribuan box panjang seperti layaknya peti mati, oleh karenanya dinamakan juga sebagai “FEMA Coffins“.

FEMA (Federal Emergency Management Agency)

FEMA atau Pemerinah Rahasia bukanlah sebuah badan resmi, bahkan badan tersebut tidak diketahui oleh umum lebih dari itu badan ini memiliki anggaran rahasia dengan jumlah yang melimpah dalam jumlah miliar dollar. 

Badan ini memiliki kekuasaan melebihi Presiden dan Kongres. Ia memiliki kekuasaan untuk menunda perundang-undangan, memindahkan seluruh penduduk, menangkap dan menahan warga tanpa harus memiliki surat perintah dan menahan mereka tanpa harus melalui proses persidangan. Ia dapat mengambil alih hak atas kepemilikan tanah, sistem transportasi, sumber makanan bahkan mengabaikan konstitusi.

Monday, September 30, 2013

Konspirasi Van der Plas Connection (CIA - MI-6) di Indonesia

Ada satu artikel menarik yang bersumber dari apakabar@clark.net berkaitan dengan berbagai konspirasi menjelang meletusnya Gerakan 30 September 1965. Artikel ini memberi sudut pandang baru mengenai siapa yang bermain sekaligus yang punya hajat di balik gerakan yang bermuara pada kejatuhan Presiden Sukarno pada 1966 tersebut.

Sudut pandang baru yang dimaksud adalah keterlibatan jaringan intelijen binaan Van der Plas, mantan Gubernur Jawa Timur di era penjajahan Belanda, dalam merajut persekutuan badan intelijen Amerika CIA dan badan intelijen Inggris MI-6. Sejauhmana validitas dan akurasi tulisan ini, kami serahkan sepenuhnya pada penilaian sidang pembaca. Ikuti kisah selengkapnya di bawah ini.

Sejarah Singkat Gerakan Serikat Buruh Indonesia Masa Kolonial Belanda

Ini merupakan periode organisasi dini, dikarakterisasi oleh kehati-hatian, beberapa keragu-raguan dan kesabaran. Namun, setelah beberapa tahun, gerakan yang baru lahir ini menjadi sadar akan kekuatan dan kemampuan-kemampuannya; kehati-hatian dan kesabarannya digantikan oleh kenekadan dan radikalisme. Perubahan itu terutama merupakan hasil dari propaganda sosialis dan komunis, tetapi ia juga ditimbulkan oleh sikap kaku di satu pihak dari para majikan Belanda yang menjalankan seluruh perekonomian negeri itu, dan di pihak lain, dari Pemerintah Kolonial yang tidak siap untuk menghadapi suatu gerakan seperti itu.

Mengenal Sejarah Komunisme di Indonesia

Penanaman kapital di Indonesia pada sejak akhir abad ke-XIX meningkat dengan cepat, yang membawa perubahan besar dalam kehidupan ekonomi dan sosial di Indonesia.

Untuk mengerjakan bahan-bahan mentah, imperialisme Belanda mendirikan pabrik-pabrik, membikin pelabuhan-pelabuhan dan jalan-jalan kereta-api. Tetapi, semuanya itu sekali-kali bukanlah untuk memajukan Indonesia, melainkan untuk mengintensifkan penghisapan kolonial terhadap Rakyat Indonesia.

Dengan demikian pengaruh kapitalisme menjadi merasuk ke dalam masyarakat Indonesia, yang mendorong lahirnya klas-klas baru dalam masyarakat Indonesia, yaitu : Klas proletar, intelektual dan borjuasi Indonesia.

Shadow Play: Film Penjatuhan Soekarno dan Pembantaian Massal 1965-1966

Shadow Play mengungkapkan tragedi kemanusiaan abad 20, yang disembunyikan oleh Soeharto dan pengikutnya. Soeharto menyebarkan fitnah dan propaganda yang efektif untuk kelancaran program pembunuhan para pendukung Soekarno, plus propaganda agar tragedi tersebut dimaklumi, tanpa penegakan hukum. Antara 500,000 dan 1 juta orang telah dibunuh dalam waktu yang singkat.

Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965-1967

Profesor Peter Dale Scott (PDS) melalui paper-nya mengungkapkan campur tangan Amerika Serikat dalam pengulingan Presiden Soekarno dengan cara kotor dan berdarah tahun 1965-1967. Seluruh catatan dalam periode yang sulit dimengerti akan tetap berada di luar jangkauan analisis yang terlengkap sekalipun. Fakta sesungguhnya yang terjadi tidak terdokumentasi; dan sementara dokumentasi yang beredar ditemukan banyak kontroversial dan tidak teruji faktanya. Pembantaian pengikut Soekarno yang beraliran kiri (sosialis) merupakan hasil dari konspirasi politik yang meninggalkan ketakutan (paranoid atau phobia) yang meluas, dan menjadikan ini suatu tragedi yang melampaui dari tujuan suatu kelompok atau koalisi.

Tuesday, August 20, 2013

Alat Untuk Mengurangi Chemtrail

Banyak yang sudah merasakan gangguan kesehatan akibat dari chemtrail namun banyak juga yang mencoba menghentikan chemtrail tersebut tapi sayang usaha mereka masih gagal.

Untuk yang sudah mengalami gangguan dan ingin mencoba alat untuk mengurangi efek dari chemtrail, persilahkan untuk mencoba membuat sendiri cemenite, orgonite atau cloud buster.

Apa itu Chemtrail ?

Sebagaimana yang sudah diposting disini bahwa Chemtrail adalah singkatan dari Chemical Trail atau jejak Kimia. Sebutan ini berbeda dengan istilah lain yang mirip, yaitu Contrail (Condensation Trail atau Jejak Kondensasi). Kalau Jejak Contrail lebih sempit dan cepat menghilang dari langit, tapi kalau Chemtrail yang pada mulanya terlihat seperti contrail, namun beberapa saat kemudian jejak asap itu akan melebar dan tetap terlihat memanjang di langit hingga beberapa jam.

"Chemtrails" di Langit Indonesia

Akhir-akhir ini dilangit beberapa daerah/kota di Indonesia selalu dihiasi awan asap putih panjang dan jejak pesawat terbang tersebut ada yang bernama Contrail (Condensation Trail / Jejak Kondensasi) ada juga yang bernama Chemtrail (Chemical Trail / Jejak Kimiawi). Namun khusus mengenai Chemtrails di media kita (TV, Koran, Majalah, Webs) tidak ada yang mempublish seperti halnya dulu waktu Corp Circles.

Friday, July 12, 2013

Neo-Nazisme: Sebuah Ideologi yang Didasarkan pada Kekerasan dan Teror

Sementara kelompok-kelompok rasis dan anti-perbedaan di Amerika bersatu di bawah payung Ku Klux Klan, neo-Nazi mengambil peran serupa di Eropa. Rasisme Eropa dimulai dengan orang-orang keras kepala di Inggris, yang kemudian berubah menjadi gerakan neo-Nazi di tahun 1990-an. Ciri utama dari kelompok yang menamakan diri mereka sebagai neo-Nazi adalah, seperti juga Ku Klux Klan, mereka menyatakan keunggulan ras kulit putih dan menyerang orang-orang asing dan orang-orang yang tinggal di lingkungan miskin.

The National Alliance

Salah satu organisasi fasis yang mendapat dukungan dari kalangan muda di Amerika adalah The National Alliance (Aliansi Nasional). Organisasi ini awalnya didirikan pada tahun 1970 oleh Dr. William Pierce, seorang dosen muda bidang fisika pada Oregon State University, dengan nama The National Youth Alliance (Aliansi Pemuda Nasional). Cirinya yang menonjol adalah menjadikan perguruan tinggi dan universitas sebagai sasaran. Umur keanggotaan dibatasi di bawah tiga puluh tahun. Namun selanjutnya, batasan umur dihapuskan dan sebuah organisasi baru diciptakan dengan nama The National Alliance. 

World Church of the Creator (WCOTC)

Perang Dunia II adalah kegilaan yang dipicu oleh ideologi rasis dan fasis. Kekerasan dan pertentangan, nilai yang dianggap suci oleh paham-paham ini, dengan cepat merasuki seluruh dunia, menyebabkan kematian 55 juta korban karena kebiadaban fasis. Walaupun pada kenyataannya kemenangan bisa diraih Sekutu yang berarti fasisme berhasil dikalahkan, namun fasisme tidak menghilang dan hanya bersembunyi di bawah permukaan. Secara keseluruhan, telah terjadi peningkatan yang cukup nyata dalam jumlah organisasi rasis dan fasis serta tindak kekerasan di dunia selama sepuluh tahun terakhir. Sementara Eropa mesti berperang dengan tindak kekerasan yang dilanjutkan oleh gerakan neo-Nazi, Amerika Serikat harus berurusan dengan kebangkitan Ku Klux Klan dan organisasi "keunggulan kulit putih" semacam itu. Saat ini, baik neo-Nazi maupun anggota Ku Klux Klan tengah melancarkan serangan dan mendorong anggotanya untuk melakukan tindakan teror dan kekerasan.

Monday, June 24, 2013

Ekspansi Kapitalisme Besar-besaran, 800.000 SPBU Asing akan Kuasai Indonesia

Sebagian besar rakyat Indonesia mengetahui bahwa pengelolaan bahan bakar Minyak (BBM) yang berkait erat dengan hajat hidup sehari-hari dikuasai oleh perusahaan milik negara yakni Pertamina namun hingga saat ini, 40 perusahaan asing sudah memegang izin prinsip pendirian stasiun pengisian bahan baker umum (SPBU). Masing-masing perusahaan memiliki hak mendirikan 20.000 SPBU.

Konspirasi Kapitalis terhadap Kenaikan Harga BBM

“Demokrasi itu adalah Pemerintahan yang berdasarkan pada prinsip; Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Begitu kata Abraham Lincoln, salah satu Tokoh Pembangun Negara Amerika Serikat sekitar dua abad yang lalu. Sementara, salah seorang Filosof Prancis memberikan makna Demokrasi dalam dua buah Frasa, “Vox Populi, Vox Dei” yang artinya “Suara rakyat, suara Tuhan”

Kenaikan Harga BBM Bukti Kebohongan & Pengkhianatan Pemerintah kepada Rakyatnya.

Bila kita cermati kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi adalah suatu kebijakan yang dzalim dan menyengsarakan. Sehingga masyarakat akan semakin menjerit karena dapat dipastikan akibat kenaikan harga BBM ini, harga-harga kebutuhan pokok, transportasi, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya juga akan naik. Oleh karena itu, dijamin rakyat pasti semakin tercekik dan menderita.

BBM Bersubsidi untuk siapa?

Oleh : Ashwin Pulungan

Kita Dibohongi tentang Sebab Peningkatan Jumlah BBM Bersubsidi.

Sering kita disajikan berita tentang BBM didalam negeri bahwa konsumsi BBM semakin bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya. Lalu para pakar energi dan pihak pemerintah selalu memberi argumentasi yang seolah-olah sangat benar padahal tidak sepenuhnya benar bahwa penyebab dasar peningkatan konsumsi BBM adalah hanya semata : “bertambahnya jumlah kendaraan baik roda empat dan roda dua dan banyaknya kendaraan boros energi yang masih beroperasi, penyalah gunaan peruntukan BBM bersubsidi bagi pabrikasi”.

Konspirasi Mafia BBM di Indonesia

Masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menghantui masyarakat Indonesia. Isu kenaikan harga BBM terus diangkat pemerintah dengan alasan pembengkakan subsidi yang semakin besar. Masalah ini timbul setelah Indonesia harus mengimpor minyak, sedangkan harga minyak mentah dunia terus bertengger di atas US$ 90. Padahal dahulu, Indonesia masuk sebagai anggota OPEC. Ditambah lagi dengan konsumsi BBM yang terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Benarkah seperti itu?

Konspirasi BBM

Berbicara mengenai perbandingan energi yang diaplikasikan dengan jenis transportasi, terkadang sangat jarang kita temukan pembicaraan mengenai hal ini di forum manapun. Mungkin sebagian besar masyarakat sudah “pasrah” dengan ketergantungannya kepada bahan bakar minyak. Atau mungkin “dipaksa pasrah” oleh pihak-pihak tertentu.

Friday, June 21, 2013

Inilah 44 Fakta Kebohongan SBY terkait Harga BBM

Dalam waktu dekat ini, Presiden SBY berencana kembali menaikkan harga BBM. Supaya terkesan kenaikan harga BBM ini “tak terhindarkan”, berbagai alasan pun diajukan. Sayangnya, media massa di Indonesia tidak kritis.
Mereka lebih banyak bertindak sebagai “JUBIR” pemerintah ketimbang menyampaikan informasi yang sehat kepada rakyat. Karena itu, supaya masyarakat punya perspektif lain mengenai kenaikan harga BBM, berikut kami tuliskan beberapa fakta untuk menyingkap kebohongan di balik alasan pemerintah menaikkan harga BBM.

Saturday, June 1, 2013

Inti Penghargaan FAO Adalah Penghargaan Barat Kepada Agennya

FAO telah memberikan penghargaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kemampuan pemerintahannya dalam program pangan. Menurut Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO) Jose Graziano da Silva mengemukakan sejumlah alasan Indonesia pantas mendapatkan penghargaan.

Friday, May 17, 2013

Royal Order of Jesters




The Royal Order of Jesters is a sub organization of the Shrine 
which is invitation only and shrouded in substantial controversy.[1]

Southern Jurisdiction – SR

Northern Jurisdiction – SR

York Rite

Order of the Eastern Star

By Wisdom a House is Built – The Path of Tav

 
The following is the introduction to a piece on the second degree of Scottish Rite Masonry. Where and when the final work will see publication is still to be determined. In the mean time, I thought it would be good to share and discuss.

In totality, the Rite degree differs from the Webb-Preston ritual, as it lends itself to the 32 degrees of Scottish Rite progression. From a traditionalist point of view, these degrees may seem heretical in that they lend themselves to see the 32 degree progression, a divergence from the idea of “no degree greater than the third.”

Third Degree Masonic Tracing Board

Third Degree Masonic Tracing Board

Second Degree Masonic Tracing Board

Second Degree Masonic Tracing Board

First Degree Masonic Tracing Board

First Degree Modern Masonic Tracing Board

Family of Freemasonry



This illustration depicts the entry and progression of the fraternity. (to zoom please click)

Friday, May 3, 2013

Simbol-simbol Okult Pada Logo Perusahaan Bag.2 - Habis

Sebagaimana yang sudah diposting dibagian kesatu, untuk postingan kedua yang merupakan lanjutan dari postingan kesatu, akan kami tengahkan tentang Simbol Matahari Terbit

Simbol-simbol Okult Pada Logo Perusahaan Bag.1

Logo overkill
Sepanjang abad ke-20, lingkungan daerah perkotaan diambil alih oleh logo-logo perusahaan. Penelitian-penelitian melaporkan bahwa rata-rata setiap orang diunjukkan kepada kira-kira seribu logo setiap harinya. Namun hanya sedikit orang saja yang memikirkan mengenai arti simbol-simbol yang terdapat dalam alat pemasaran perusahaan-perushaan ini yang aslinya berasal dari okult. Tulisan ini menganalisa asal-usul esoterik dari beberapa logo perusahaan yang sudah terkenal.

Sunday, April 28, 2013

Bom Boston di Film Kartun "Family Guy"

Dalam peristiwa Bom Boston baru-baru ini. Sebuah "jejak" dengan jelas telah ditinggalkan oleh para konspirator terutama 3 (tiga) minggu sebelum peristiwa Pemboman Boston, pada tgl 17 Maret lalu, film kartun populer di Amerika "Family Guy" menampilkan episode yang terkait dengan insiden Pemboman Boston. 


Thursday, April 25, 2013

Peran Media Dalam Bom Boston

Media massa "mapan" Amerika, yang diikuti juga oleh media-media "mapan" Indonesia, saat ini tengah sibuk mengotak-atik kaitan "tersangka" pemboman Boston dengan gerilyawan muslim Chechnya.

New York Times* misalnya, pada tgl 20 April menulis judul "Inquiry Shifts to Suspect’s Russian Trip", menyebut langkah aparat penyidik yang berusaha mencari motif kunjungan salah seorang "tersangka" ke kampung halamannya di Dagestan, Rusia, wilayah yang dikenal sebagai wilayah konflik antara pemerintah Rusia dengan gerilyawan muslim. [1]

Saturday, April 20, 2013

Bom Boston : Analisis antara FBI dan Publik Dunia Melalui Internet yang berbeda

Dari foto-foto yang telah diteliti olah banyak orang melalui banyak website dan forum diinternet (silahkan googling) terlihat adanya perbedaan praduga dengan apa yang telah dikeluarkan Badan Intelijen AS, FBI.

Bom Boston : Operation False Flag

Pakar konspirasi Alex Jones yang juga teman baik dari Jesse Ventura percaya, bahwa pemerintah AS justru berada dibelakang semua aksi peledakan di Boston itu dan sangat yakin pemerintah AS justru bermaksud untuk “mencuci otak” (brainwashed) masyarakat dunia dengan semua media yang ada agar masyarakat justru akan membenarkan agenda politik Amerika yang sudah direncanakan sebelumnya.

Bukti dan Skenario Bom Boston di Facebook

Sebuah halaman di Facebook yang menuai kontroversi tentang tragedi pengeboman yang terjadi pada acara Boston Marathon telah dibuat sebelum peristiwa peledakan itu terjadi. Halaman itu bernama Thoughts go out to all involved in The Boston Explosions (Pikiran pergi ke semua yang terlibat dalam Peledakan di Boston).

Saturday, March 16, 2013

JFK, Indonesia, CIA dan Freeport

dari Satrio Arismunandar   

Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and Freeport.” 

Tuesday, March 12, 2013

Hubungan Komunis dengan Freemasonry

Sebagaimana tertera dalam struktur organisasi Freemasonry yang berbentuk piramida (gambar disamping kanan) bahwa Freemasonry mula-mulanya (dimana tingkat pramida pertama tsb) adalah menciptakan “Secular Humanism”. Dengan kata lain Freemasonry berada dibalik penyebaran ajaran sekulerisme (yaitu: memisahkan antara agama dengan pemerintahan, atau dengan kata lain adalah menjadikan suatu negara tidak berhukum dengan hukum Allah SWT) yang merupakan bagian dari ideologi mereka, dengan tujuan agar manusia melepaskan diri dari agamanya lalu naik beberapa tingkat adalah Freemasonry menciptakan Communism (Komunisme) atheis sebagaimana yang mereka putuskan dalam Kongres Freemasonry Internasional yang diadakan di Paris pada tahun 1900 M, yaitu bahwa: “Tujuan (target) Freemasonry adalah mendirikan republik anti agama secara internasional.”

Dokumen Gilchrist, Amunisi Komunis Yang Menjadi Bumerang di Indonesia

Tragedi 1 Oktober 1965 masih menyisakan banyak teka-teki yang tetap menarik dikupas tentang siapa dalang atau pihak yang paling bertanggung jawab atas gugurnya 6 perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI AD. Mengingat begitu banyak pemain di dalam negeri (segitiga kekuasaan Sukarno-Angkatan Darat-PKI), dan pihak luar negeri yang bermain berikut kepentingannya, dalam konteks dunia yang dilanda perang dingin kala itu : CIA, KGB, dan RRC.

Tokoh dibalik G30S, Kejatuhan Soekarno & Kerusakan Indonesia

Penjajahan selama 350 tahun yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan dan perkembangan perilaku anak bangsa. Apalagi jauh sebelum Belanda menjajah, kedatangan kapal-kapal VOC, sebuah perusahaan niaga di Belanda, ditunggangi sebuah Organisasi Rahasia yang menamakan diri Vrijmetselarij (Freemasonry).

Peran Pater Beek, Freemason dan CIA Terhadap G-30-S/PKI

Hingga kini kronologis terjadinya peristwa 30 September 1965 yang kita kenal dengan sebutan G-30-S/PKI, masih menjadi misteri. Pasalnya, "kisah" yang disosialisasikan pemerintahan Orde Baru terkait peristiwa itu, bahkan didokumentasikan dalam bentuk film layar lebar dengan judul yang sama, dianggap tidak akurat karena dinilai tidak sesuai dengan fakta sejarah yang sebenarnya.

Dari berbagai refrensi yang diperoleh, diketahui kalau salah satu tragedi paling berdarah dalam sejarah Tanah Air kita itu merupakan hasil konspirasi antara ambisi segelintir anak negeri yang ingin menjadi penguasa, dengan kepentingan asing yang tergiur oleh kekayaan alam Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Karenanya, tak heran jika tragedi yang menelan korban hingga ratusan ribu jiwa itu dibicarakan dan nama CIA (Central Intelligence Agency) pasti disebut-sebut. Tapi benarkah Amerika Serikat terlibat dalam tragedi yang berbuntut pada tergulingnya Soekarno dari kursi kepresidenan itu?

Dalam buku ‘Pater Beek, Freemason dan CIA’, penulis buku itu, M. Sembodo, secara gamblang menuding kalau tiga nama yang dijadikan judul bukunya itu merupakan pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya tragedi memilukan tersebut. Bahkan Sembodo menyebut, di antara ketiga nama itu, Pater Beek lah yang berperan besar mencetuskan peristiwa 30 September, sementara Freemason dan CIA bertindak sebagai penyokong dan penyedia dana beserta semua fasilitas yang dibutuhkan.

Dalam buku-buku sejarah Indonesia yang diterbitkan pemerintah Orde Baru, nama Pater Beek maupun Freemason sama sekali tak tercantum, namun dalam buku-buku yang ditulis para penulis lepas dan pemerhati teori konspirasi, nama-nama ini dengan mudah dapat ditemukan karena keduanya memang ada dan sangat mewarnai perjalanan sejarah bangsa ini.


Para Mason ditenggarai mulai masuk Indonesia bersamaan dengan kedatangan VOC ke Indonesia sekitar abad 14. Ini terindikasi dari lambang VOC yang berupa dua huruf "V" yang dipasang sedemikian rupa, sehingga jika ujung-ujung kedua huruf "V" itu ditarik, maka akan membentuk Bintang David, lambang bangsa Yahudi yang juga digunakan para Mason sebagai salah satu simbol organisasi mereka. Hanya saja, karena yang masuk ke Indonesia adalah Para Mason dari Belanda, di Indonesia mereka lebih dikenal dengan nama Vrijmetselarij yang dalam bahasa Inggris berarti Freemasonry.


Dalam buku-buku sejarah yang dicetak Orde Baru, dijelaskan apa itu VOC dan bagaimana kiprahnya di Indonesia. Dan faktanya memang begitu. Selama berada di Nusantara,  VOC sukses mengeruk kekayaan Indonesia, yang di antaranya berupa rempah-rempah, dan menjadikan perusahaan itu sebagai salah satu perusahaan tersukses di zamannya. VOC adalah perusahaan yang didirikan oleh 17 pengusaha Yahudi yang bermukim di Amsterdam. Karenanya, tidak heran jika perusahaan itu dapat menjadi kendaraan bagi para Mason untuk tiba di Indonesia.
 
Pater Beek
Pater Beek lahir pada 12 Maret 1917 dengan nama lengkap Josephus Beek. Ia seorang penganut agama Katolik yang taat dan merupakan anggota Ordo Jesuit, sebuah sekte dalam agama Kristen yang didirikan Ignatius Loyola, Fransiscus Xaverius dan lima rekannya di Kapel Montmatre, Perancis, pada 15 Agustus 1534. 

Ia tertarik pada Indonesia setelah mendengar cerita penduduk Amsterdam tentang sebuah negara yang kaya raya dengan mayoritas penduduk beragam Islam, namun sedang dijajah oleh negaranya; Belanda. 

Kesempatan datang kala ia berusia 22 tahun tepatnya pada tahun 1939, Beek berkat rekomendasi ordonya dikirim ke Indonesia dengan mengemban dua misi, yakni menyebarkan agama Kristen dan melakukan kajian tentang pola hidup masyarakat di Pulau Jawa. Tujuan misi kedua ini jelas, demi melanggengkan penjajahan yang dilakukan negaranya terhadap Indonesia.

Beek bekerja dengan sangat baik. Ia mencatat apapun yang berhasil diamatinya dari kehidupan masyarakat Pulau Jawa setiap hari, dan yang paling membahayakan eksistensi penjajahan Belanda di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, adalah agama Islam yang mayoritas dipeluk masyarakatnya. Tak heran jika kelompok-kelompok perlawanan masyarakat terhadap Belanda dimotori oleh para pemuka agama
 Islam, contohnya Pangeran Diponegoro. Ia bahkan menyimpulkan, jika penjajahan yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia ingin langgeng, maka Islam harus dilumpuhkan. Dengan cara ini Belanda bahkan mendapat keuntungan lain, yakni penduduk Pulau Jawa dapat diKristenkan dengan lebih mudah. Sekali tepuk, dua nyamuk mati. Sebuah usulan yang cerdik, cerdas dan licik. Sesuai dengan karekternya.

Selesai menjalankan tugas, Beek kembali ke negaranya, dan pada 1948 ditahbiskan menjadi pastur. Pada 1956 atau setahun setelah pemilu pertama dilaksanakan di Indonesia, ia kembali ke Nusantara dengan misi yang jauh lebih besar karena dia tak hanya kembali sebagai seorang misionaris, namun juga seorang anggota Freemasonry dan CIA.

Benarkah Beek Mason dan Anggota CIA?

Pada abad ke-13, Amsterdam hanyalah sebuah kota nelayan. Legenda orang Belanda menyebutkan, kota itu ditemukan oleh dua orang nelayan dari Frisian. Bersama anjing peliharaannya, kedua orang itu mendarat di pesisir Amstel. Karena kawasan di pesisir pantai ini kemudian tumbuh dan berkembang menjadi kota nelayan, maka namanya berubah menjadi Amsterdam yang berarti empang dalam bendungan Amstel.

Seiring berjalannya waktu, Amsterdam tumbuh menjadi kota perdagangan. Pesisir pantainya berubah menjadi pelabuhan-pelabuhan yang selalu ramai oleh para pedagang yang datang dan pergi. Letaknya yang strategis, membuat kota ini tak lepas dari pengamatan dua negara tetangga Belanda yang sedang berebut tanah jajahan, yakni Spanyol dan Portugis. Spanyol-lah yang akhirnya berhasil menguasai kota ini, dan penduduk Amsterdam memberontak.

Namun, pemberontakan dapat diredam. Spanyol bahkan dapat memperluas tanah jajahannya hingga ke seluruh penjuru Belanda, sehingga pecah perang antara Belanda dengan Spanyol yang dikenal dengan sebutan ‘Perang 80 Tahun’.

Sejak awal pertumbuhannya, Amsterdam sangat terbuka bagi agama Kristen dan Yahudi. Bahkan jika di kota-kota lain di seluruh Eropa orang Yahudi dikucilkan, di Amsterdam justru mendapatkan jaminan keselamatan. Maka tak heran jika di antara seluruh kota di Belanda, hanya Amsterdam-lah yang memiliki penduduk berkebangsaan Yahudi dalam jumlah yang paling banyak.

Abad ke-17 merupakan puncak kejayaan Amsterdam, karena saat itu 17 pengusaha kaya Belanda mendirikan sebuah perusahaan bernama VOC, perusahaan yang kemudian menguras hasil bumi Indonesia, dan membuat Amsterdam semakin makmur. Bahkan akhirnya menjelma menjadi pusat perdagangan di Eropa.

Dari sejarah ini jelas bahwa sebelum kembali lagi ke Indonesia, bisa jadi Beek telah direkrut oleh Freemason karena banyak yang percaya bahwa lambang VOC merupakan kamuflase dari lambang Freemason yang berbentuk bintang David. Apalagi pemilik saham mayoritas di VOC adalah Yahudi yang bermukim di Amsterdam.

Seperti kita ketahui, Freemason berambisi mendirikan negara di Palestina dan menciptakan NWO (Tatanan Dunia Baru) dimana Yahudi sebagai penguasa negara-negara di seluruh dunia. Untuk mewujudkan kedua ambisi ini, Freemason membutuhkan dana yang sangat besar. Meski anggota organisasi persaudaraan rahasia ini merupakan orang-orang kaya yang berkecimpung di berbagai bidang, seperti pengusaha, politikus, ilmuwan, seniman dan sebagainya, namun mereka tetap membutuhkan sumber dana lain untuk mendukung perealisasian ambisi mereka. Maka VOC pun dilayarkan kemana-mana, termasuk ke Indonesia, negara yang kaya akan hasil bumi, terutama rempah-rempah.

Setelah Belanda menjajah Indonesia, VOC tersingkir. Freemason tentu saja tak ingin kehilangan pemasukan dari negara yang kaya ini, maka mereka menempuh beragam cara untuk tetap eksis di Indonesia. Di antaranya dengan mengembangkan organisasinya di Indonesia yang dinamakan Vrijmetselarij. Melalui organisasi ini, Freemason membuat jaringan di segala bidang, terutama di pemerintahan, agar antek-anteknya dapat disusupkan dan pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan mereka, terutama dalam bidang investasi. Dengan gerakan bawah tanah seperti inilah Freemason mengeruk kekayaan Indonesia.

Penjajah Belanda tentu saja tahu akan hal ini, namun karena sepak terjang Freemason tidak merugikan, bahkan dalam beberapa hal menguntungkan, Belanda membiarkannya saja. Itu sebabnya selama Belanda menjajah Indonesia, Vrijmetselarij tumbuh dan berkembang dengan baik. Sepak terjang Vrijmetselarij yang mana yang menguntungkan Belanda?

Selama berkiprah di Indonesia, Vrijmetselarij merekrut anak bangsa dari berbagai kalangan, termasuk kalangan bangsawan. Dengan perekrutan seperti ini, tentu saja anak bangsa yang direkrut menjadi ‘sungkan’ terhadap Belanda dan semangat mereka untuk mendepak penjajah itu menjadi kendor. salah satu contoh yaitu Organisasi BO (Boedi Oetomo) yang pendiriannya dimotori Vrijmetselarij .

Jadi, jelas, dalam mengembangkan organisasinya di Indonesia, Freemason menerapkan politik adu domba. Sama dengan politik yang diterapkan Belanda selama menjajah Indonesia.

Dari sini dapat ditemukan benang merah mengapa Freemason merekrut Pater Beek, yakni adanya titik temu antara keinginan Beek kembali ke Indonesia, dengan tujuan Freemason untuk tetap dapat eksis di Bumi Pertiwi. 

Jika Beek ingin kembali ke Indonesia karena ingin menghancurkan Islam agar negaranya tetap dapat menjajah, maka Freemason ingin Beek kembali ke Indonesia agar tetap dapat mengeruk kekayaan Indonesia. Tak peduli apapun cara yang dilakukan Beek. Kebetulan, Yahudi membenci Islam, sehingga upaya Beek menghancurkan Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, didukung sepenuhnya.

Freemason mengenal sosok Beek dari para petinggi Ordo Jesuit yang di antaranya bahkan ada yang menjadi anggota organisasi ini. Sejak pria ini direkomendasikan, minatnya telah menarik perhatian para petinggi organisasi itu untuk merekrut dan memanfaatkannya.


Jesuit, CIA dan Freemasonry



Fakta bahwa Beek adalah agen CIA selain diungkap di buku "Pater Beek, Freemason dan CIA" diungkap juga oleh Dr. George J. Aditjondro (penulis yang juga mantan anak buah Beek), dalam artikel berjudul ‘CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo, dan LB Moerdani. Dalam artikel ini, George menulis begini;

“Menurut cerita dari sejumlah pastur yang mengenalnya lebih lama, (Pater) Beek adalah pastur radikal anti-Komunis yang bekerja sama dengan seorang pastur dan pengamat China bernama Pater Ladania di Hongkong (sudah meninggal beberapa tahun silam di Hongkong). Pos China watcher (pengamat China) pada umumnya dibiayai CIA. Maka, tidak untuk sulit dimengerti jika Beek mempunyai kontak yang amat bagus dengan CIA. Sebagian pastur mencurigai Beek sebagai agen Black Pope di Indonesia. Black Pope adalah seorang kardinal yang mengepalai operasi politik Katolik di seluruh dunia”. Fakta yang diungkap George inipun didukung Mujiburrahman dalam desertasi berjudul ‘Feeling Threatened Muslim-Cristian Relations in Indonesia’s New Orde


Ketakutan Beek dan Freemasonry Terhadap Soekarno

Seperti tercatat dalam buku-buku sejarah yang dicetak di era Orde Baru, hasil Pemilu 1955 menempatkan Masyumi dan Nahdatul Ulama (NU) dalam empat besar partai politik di Indonesia, sehingga negara-negara barat, khususnya Amerika dan Belanda, menjadi cemas karena kepentingan mereka terhadap Indonesia yang kaya akan hasil bumi, sangat besar. Kekhwatiran ini muncul karena seperti tercatat dalam sejarah, umat Islam lah yang lebih banyak berada di garis depan dalam memerangi penjajahan Belanda dan intervensi asing, sehingga jika Islam di Indonesia makin menguat, maka akan makin sulitlah untuk dikuasai. Terlebih karena orientasi politik Presiden Soekarno kala itu memperlihatkan kecenderungan mengarah pada blok Timur yang terdiri dari China dan Uni Soviet yang beraliran Komunis. Kala itu Soekarno bahkan tak hanya membentuk Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis), tapi juga tak pernah sungkan menghantam Amerika Serikat dan antek-anteknya setiap kali berpidato di forum-forum lokal maupun internasional.

Bagi Freemason yang berada di belakang Amerika dan Belanda, Soekarno jelas menjadi batu sandungan. Apalagi karena pada 1961, Soekarno melarang keberadaan Vrijmetselarij dan underbow-undebow-nya, sehingga semua kegiatan organisasi ini dan organisasi yang terkait dengannya, seperti Lions Club dan Rotarry Club, tak lagi dapat beraktifitas. Freemason mendukung Amerika karena organisasi inilah yang mendirikan negara super power itu, sehingga jangan heran jika semua presiden negara adidaya itu, seperti George Washington, Ronald Reagen, Bill Clinton, George W Bush dan juga Barack Obama, disebut-sebut sebagai anggota organisasi Yahudi itu, sehingga kepentingan Amerika sesungguhnya kepentingan Freemason juga. 

Organisasi ini tak mau pergi dari Indonesia karena memiliki dua agenda besar yang ingin direalisasikan, dimana  proses perealisasian agenda-agenda itu juga membutuhkan dana yang sangat tidak sedikit, yakni mendirikan negara Israel yang perealisasiannya pada 1947, dan menciptakan Tatanan Dunia Baru (New World Order) dimana mereka menjadi penguasa tunggalnya, yang hingga kini masih dalam proses.

Bagi Beek, menggulingkan Soekarno bukanlah sesuatu yang layak untuk ditentang, karena meski berorientasi ke Soviet dan China, dan cenderung sekuler, Soekarno seorang muslim yang sangat memperhatikan perkembangan intelektualisme umat Islam. Soekarno bahkan mendirikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di beberapa wilayah di Indonesia untuk mencetak intelektual-intelektual Islam yang tak hanya mumpuni dalam hal keagamaan, namun juga berwawasan modern.

Pendirian IAIN ini membahayakan misi Beek, karena jika di Indonesia bermunculan orang Islam-orang Islam yang berpendidikan dan cerdas, maka misinya mengkatolikkan penduduk Pulau Jawa akan mengalami kendala besar. Bahkan eksistensi Katolik di Indonesia bisa saja terancam. Terlebih karena kala itu Soekarno juga sedang berupaya membebaskan Irian Barat yang masih dijajah Belanda, karena selain Pulau Jawa, pulau berbentuk kepala burung itu juga merupakan salah satu pusat pengKatolikkan di Indonesia.

Peran Penting Pater Beek dalam Gerakan 30 September

Dalam menjankan misi-misinya di Indonesia, Pater Beek tidak sendirian. Sedikitnya ada dua pastur yang membantunya,  yaitu Pastur Melchers dan Djikstra. Hal ini diungkap peneliti asal Australia Richard Tanter. Dalam salah satu tulisannya yang dikutip Sembodo dalam buku "Pater Beek, Freemason dan CIA", Tanter menyatakan begini;

“(Pater) Beek mengawali proyeknya di tahun 1950-an, bersama dengan sejumlah kecil (anggota Ordo) Jesuit lainnya, termasuk Pastur Melchers dan Djikstra; kesemuanya ini memiliki pengaruh cukup besar dalam percaturan politik di Indonesia. Di mana masing-masing menata jaringan yang serupa dengan ‘kerajaan’ personal, tetapi dalam wilayah yang berbeda dan tetap saling berkoordinasi”.


Tentang adanya Pastur Djikstra di Indonesia, dibenarkan Mujiburrahman dalam desertasinya. Tapi, menurut dia, cara kerja Pater Beek dan Pastur Djikstra berbeda.  Meski mengemban misi dan tujuan yang sama. Jika Pater Beek lebih mengedepankan aspek politik, dimana Katolik harus dapat mengontrol Indonesia agar kristenisasi dapat berjalan dengan lancar. Sedang Pastur Djikstra lebih mengedepankan aspek ekonomi, sehingga Katolik dapat menjadi penguasa, sekaligus pengendali jalannya perekonomian negara dan hasil-hasilnya.

Meski dibantu pastur-pastur dari Ordo Jesuit, Beek tetap menggunakan banyak orang untuk membentuk sebuah jaringan yang amat kuat. Jaringan itu adalah orang-orang yang berada di sekitarnya, yang note bene orang Indonesia, dan di antaranya bahkan beragama Islam. Orang-orang ini ia atur dan ia kendalikan sedemikian rupa, sehingga bekerja sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Cara yang tepat untuk hal ini tentu saja cara yang biasa digunakan intelijen. Maka, CIA pun diberi kepercayaan untuk menyusun rencana penggulingan ini, dan CIA melibatkan semua agennya, terutama Pater Beek.

Semula, keterlibatan Beek dalam penggulingan Soekarno hanya dianggap sebagai fiksi belaka, namun setelah Aad van den Heuval, mantan presenter radio dan televise KRO, merilis laporan berjudul ‘Dit was Bradpunt, Goedenavond' (Demikianlah, Fokus Kali Ini, Selamat Malam) pada 2005, publik Eropa sekalipun langsung percaya kalau Beek memang terlibat dalam G-30-S/PKI yang  berujung pada penggulingan Soekarno.

Dalam laporan yang didasari hasil penelitian itu, Heuvel dengan yakin memaparkan bahwa penggulingan terhadap Soekarno merupakan hasil kerja sama Beek dengan Soeharto dan dua orang terdekatnya; Ali Murtopo dan Soedjono Hoemardani. Tulisan Heuval ini layak diyakini keakuratannya karena juga didasari hasil wawancara dengan Beek.


Selama kurun waktu antara 1965-1973, Aad van den Heuvel kerap wara-wiri ke Indonesia untuk meliput gejolak politik di Indonesia. Dalam kurun waktu inilah Heuvel bertemu Pater Beek dan mewawancarainya.
Soal pertemuannya dengan Beek, Heuvel memaparkan begini;

“Pada perjalanan saya yang pertama ke Indonesia, saya berkenalan dengan dia (Pater Beek), bersama-sama rekan Ed van Westerloo. Kami melakukan kontak dengan dia melalui seorang misionaris-Pater Wolbertus Daniels, yang telah menyelesaikan masa magangnya di KRO dan akan mendirikan radio di Indonesia. Pater Wolbertus meminta kepada kami untuk langsung bertanya kepada pastur yang mengetahui, bila ingin mengetahui kondisi politik, yang bertempat tinggal di Gunung Sahari, Jakarta. Di sana kami mendengar cerita dalam kejutan yang terus bertambah. Selanjutnya, setiap tahun kami mengunjunginya. Bisa dikatakan dia sudah menjadi informan kami yang terpenting. Pada kenyataannya, dia adalah wakil pihak ketiga”. 


Bagi wartawan KRO itu, bertemu Pater Beek bagaikan sebuah berkah karena darinya, dia mendapatkan informasi-informasi maha penting dan eksklusif. Ini diakui sendiri oleh Heuvel dengan pernyataannya sebagai berikut :  “Bagi para wartawan KRO, sang pastur (Beek) benar-benar merupakan berkah yang jatuh dari langit. Ia dapat menyingkapkan masalah-masalah tidak hanya sekedarnya saja. Sepanjang pertemuan-pertemuan tersebut, kami menandai bahwa dia adalah otak dari pembalikan itu. Misalnya, apabila kami ingin bicara dengan Opsus-sejenis dinas rahasia- maka dia dapat membuatnya menjadi mungkin”.

Maka, sejak laporan-laporan Heuvel mengudara di Belanda, dan kemudian dituangkan dalm buku, kekejian dan kelicikan Pater Beek dalam tragedi G-30S/PKI, tragedi paling mengenaskan dalam sejarah Indonesia, serta kejadian-kejadian yang mengikutinya, mulai terkuak. Tak ayal, buku Heuvel menjadi pergunjingan di Belanda. Sayang, pemerintah Indonesia hingga kini sama sekali tidak meneliti secara lebih mendalam isi buku itu agar sejarah bangsa ini menjadi terang benderang. Entah, apakah karena setelah era Orde Baru tumbang pada 1998, pemerintah memutuskan untuk tetap menyembunyikan identitas orang itu, atau ada alasan lainnya. Bahkan buku-buku tentang G-30S/PKI yang telah diterbitkanpun semuanya tidak ada yang menyinggung secara detil dan komprehensif soal peranan Beek dalam tragedi yang menewaskan ribuan orang itu, termasuk sejumlah jenderal yang mayatnya dibenamkan dalam sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.



Saat diwawancarai Heuvel, Beek mengaku kalau ia sangat prihatin terhadap Komunisme dan Islam di Indonesia yang menurutnya sudah membahayakan. Oleh karena itu, ia berniat “menyelamatkan” minoritas Katolik di Indonesia.

Dari pernyataan ini saja sulit membantah bahwa Beek tidak memiliki peranan apa-apa dalam tragedi G-30S/PKI yang berujung pada penggulingan Soekarno dan naiknya Soeharto menjadi presiden kedua RI.  Apalagi karena dalam buku berjudul ‘Tionghoa dalam Pusaran Politik’, Benny G. Setiono antara lain menulis begini;

 "Pater Beek, menurut pengakuannya sendiri kepada Oei Tjoe Tat, menjadi otak dan konseptor pendongkelan Presiden Soekarno karena ia sangat membenci Komunisme …”


Tak perlu meragukan kelicikan, kecerdasan dan kehebatan Pater Beek dalam menyusun sebuah strategi. Serpak terjang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang begitu intens untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘saudara’ China dan Uni Soviet, membuat semua agen CIA, termasuk Beek, mencari momentum untuk memukul balik partai yang keberadaannya didukung Presiden Soekarno itu. Terlebih karena pada awal 1965, para buruh yang telah direkrut PKI menyita perusahaan-perusahaan karet dan minyak milik Amerika Serikat.

Lalu beredar beragam isu yang membuat politik Indonesia makin membara. Yang signifikan adalah isu pembentukan Dewan Jendral, isu tentang ketidakpuasan beberapa petinggi Angkatan Darat terhadap Soekarno, dan berniat untuk menggulingkannya. Soekarno disebut-sebut sempat memerintahkan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan mengadili para jenderal itu. Namun siapa sangka, isu inilah yang menjadi pemantik peristiwa dahsyat dalam sejarah Indonesia; G-30/S PKI pada 30 September 1965 malam hingga 1 Oktober 1965 dinihari.

Dalam kejadian ini, enam jenderal dibunuh dan mayatnya dicemplungkan ke dalam sumur tua di Lobang Buaya, Jakarta Timur. Dalam buku-buku sejarah yang diterbitkan saat era Orde Baru, disebutkan bahwa PKI lah pelaku utama peristiwa itu dalam rangka mengambil alih kekuasaan. Apalagi karena menjelang kasus itu meledak, semua anggota PKI, termasuk yang di daerah-daerah, telah mengetahui akan adanya kejadian itu.

Namun, jika merujuk pada artikel Jos Hagers yang diterbitkan De Telegraaf, jelas sekali kalau kasus ini bisa jadi akibat ulah Beek. Apalagi karena selain Beek telah memiliki pion di Angkatan Darat, isu Dewan Jenderal juga menyebut-nyebut kesatuan itu.

Soeharto, Ali Murtopo, dan Soedjono Hoemardani, menurut Sembodo, hanyalah pion-pion yang dimainkan Pater Beek untuk menyukseskan misi yang diembannya, karena kebetulan kala itu Soeharto memang berambisi menggantikan Soekarno, sehingga dimana kini Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan Soekarno kepada Soeharto, juga menjadi misteri.

TNI AD yang kala itu terlibat pun sebenarnya pada posisi yang sama karena pada era 1960-an, TNI AD merupakan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sangat anti-Komunis, namun juga tidak mendukung Islam. Ini terlihat dari kiprah politik pasukan ini yang menumpas gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang dipelopori DII/TII pimpinan Kartosuwiryo dan Kahar Muzakar.

Dan PKI jelas merupakan korban konspirasi antara Freemason, CIA dan Pater Beek demi kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan bangsa Indonesia. Terbukti, setelah Soekarno terguling, Indonesia makin kuat dicengkeram Amerika dan antek-anteknya, sehingga lahan tambang yang begitu berharga di Papua pun dikuasai Amerika melalui PT Freeport, sementara BUMN yang seharusnya dikelola dengan baik demi memakmurkan rakyat, satu demi satu juga jatuh ke tangan pengusaha asing.


Sumber :

Konspirasi Soeharto - CIA : Penggulingan Soekarno 1965-1967

Paper singkat Peter Dale Scott, Profesor dari Universitas California, Barkeley ini membahas bagaimana keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam upaya penggulingan Soekarno (Bung Karno) secara kotor dan berdarah. Tulisan ini begitu penting karena sejarah seputar peristiwa “Gerakan 30 September” (Gestapu) banyak yang disembunyikan, dihilangkan dan diputarbalikkan oleh rezim Orde Baru. Pembantaian terhadap sekutu-sekutu Bung Karno (BK) yang beraliran kiri merupakan hasil konspirasi CIA-Soeharto dibantu intelijen Inggris, Jepang dan Jerman.

Konspirasi CIA - NAZI

Di mana ada peperangan, di situ biasanya ada agenda tersembunyi yang telah diatur “pemain belakang layar”. Sementara prajurit bertempur mati-matian, mereka putar otak menangguk uang di tengah kesusahan orang. Mencuri tambang berharga, menyelundupkan peralatan perang, mencari posisi kunci dari pemerintahan baru, atau bisa saja diam-diam memutar uang di industri kemiliteran lawan.

Saturday, March 2, 2013

Sejarah Skull & Bones dan Perkembangannya

Tim ekonomi Presiden AS Barack Obama ternyata dikontrol oleh elit-elit “skull and Bones“. Organisasi rahasia tersebut bahkan disinyalir banyak berperan atas kemenangan Obama waktu dalam pemilu AS.

Hal ini cukup mengejutkan dunia bahkan masyarakat AS sendiri. pasalnya, sebelumnya Obama dikenal anti kebijakan ekonomi dan politik Bush, sedangkan semua tahu, George W Bush adalah anggota aktif Organisasi “bajak Laut” tersebut.

Memahami Lingkup Konspirasi

"Orang akan menghadapi kendala ketika dihadapkan kepada sebuah konspirasi yang begitu dahsyat, dan dia tidak akan mempercayainya bahwa itu ada" (J. Edgar Hoover)

Saturday, February 9, 2013

List of heads of state of Malta

This is a list of rulers and heads of state of Malta.

List of Grand Masters of the Knights Hospitaller and Sovereign Military Order of Malta

This is a list of Grand Masters of the Knights Hospitaller and its continuation Sovereign Military Order of Malta, starting with founder The Blessed Gerard in 1099.

Grand Masters of the Teutonic Order


The grand master (GermanHochmeisterLatinMagister generalis) is the holder of the supreme office of the Teutonic Order. It is equivalent to the grand master of other military orders and the superior general in non-military Roman Catholic religious ordersHochmeister, literally "high master", is only used in reference to the Teutonic Order, as Großmeister ("grand master") is used in German to refer to the leaders of other orders of knighthood.
An early version of the full title in Latin was Magister Hospitalis Sancte Marie Alemannorum Jerosolimitani. Since 1216, the full title Magister Hospitalis Domus Sancte Marie Theutonicorum Jerosolimitani ("Master of the Hospital House of St. Mary of the Germans at Jerusalem") was used.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks